Showing posts with label Lain-lain. Show all posts
Showing posts with label Lain-lain. Show all posts

Wednesday, November 03, 2010

Bahaya Alkohol Kalahkan Kokain dan Heroin

LONDON, KOMPAS.com — Sebuah penelitian menyebutkan, alkohol tenyata menimbulkan dampak yang lebih buruk dibandingkan dengan dua jenis zat berbahaya lainnya, seperti heroin dan kokain.

Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal the Lancet, pakar obat-obatan di Inggris yang tergabung dalam Independent Scientific Committee on Drugs (ISCD) memperkenalkan suatu metode baru dalam mengukur dampak buruk obat-obatan terlarang, baik terhadap individu maupun masyarakat.

Dalam laporan penelitiannya, Profesor David Nutt dari Imperial College London menganalisa bahwa alkohol layak disebut sebagai zat paling merusak di dunia setelah memperhitungkan dampaknya tarhadap individu dan sosial. Setelah alkohol, zat lainnya yang paling merusak adalah heroin dan kokain. Adapun ekstasi menempati peringkat kedelapan.

Profesor Nutt menulis laporan studi itu bersama pakar lain, seperti Dr Leslie King, penasihat European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA), dan Dr Lawrence Phillips dari London School of Economics and Political Science.

Dalam metode baru itu, Profesor Nutt menggunakan metode yang disebut multicriteria decision analysis (MCDA). Dalam metode itu dibuat sembilan kriteria dampak buruk bagi individu, serta tujuh kategori efek buruk untuk masyarakat.

Kategori dampak buruk bagi individu misalnya kematian, buruknya kualitas kesehatan, gangguan fungsi mental, rusaknya persahabatan, dan cedera. Adapun kategori dampak buruk bagi sosial seperti kejahatan, kerusaka lingkungan, konflik keluarga, dan penurunan dalam keterlibatan komunitas.

Heroin, kokain, dan crystal meth tercatat sebagai zat yang paling membahayakan bagi individu, sedangkan alkohol, heroin, dan kokain adalah zat yang paling merugikan bagi sosial.

Namun, setelah diperhitungkan dampaknya bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, alkohol tercatat tiga kali lebih membahayakan ketimbang kokain ataupun tembakau.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan bahwa risiko yang berkaitan dengan penggunaan alkohol menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit jantung liver, kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, dan kanker. Angka ini menyumbang 3,8 persen total kematian dan menempati peringkat tiga pemicu risiko kematian prematur dan kecacatan di dunia.

Sunday, October 31, 2010

Bahaya Abu Vulkanik

Sumber: "http://id.news.yahoo.com/viva/20101027/tls-bahaya-abu-vulkanik-34dae5e.html"

by: Pipiet Tri Noorastuti

VIVAnews - Erupsi Gunung Merapi masih menjadi ancaman warga di sekitar lereng. Tak hanya gumpalan awan panas yang mematikan, tapi juga abu vulkanik yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Abu yang terbentuk selama letusan gunung berapi ini terdiri dari fragmen batuan halus, mineral, dan kaca dengan karakter keras, kasar, korosif dan tidak larut dalam air. Partikel abu sangat kecil sehingga mudah tertiup angin hingga ribuan kilometer.

Gangguan Pernapasan

Seperti dikutip dari laman volcanoes.usgs.gov, partikel mikroskopis abu vulkanik bisa dengan mudah terhirup ke dalam paru-paru dan menimbulkan masalah pernapasan. Itulah mengapa penting mengenakan masker penutup hidung dan mulut saat berada di lokasi hujan abu vulkanik.

Seseorang dengan bronkhitis, emfisema dan asma disarankan mengurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu vulkanik bisa memperparah gangguan kesehatan.

Iritasi Mata

Partikel abu vulkanik yang kasar umumnya membuat mata terasa tidak nyaman, bahkan memicu iritasi terutama mereka yang mengenakan lensa kontak. Sejumlah pakar menyarankan penggunaan kacamata biasa.

Selain itu, mereka yang tengah berada di lingkungan hujan abu vulkanik juga diminta tak sembarangan menggosok mata meski terasa sakit, gatal, dan merah. Gosokan tangan dikhawatirkan akan memicu goresan partikel abu di kornea.

Kasus terparah adalah terjadinya peradangan pada kantung conjuctival yang mengelilingi bola mata sehingga mata menjadi merah, terasa seperti terbakar dan sensitif terhadap cahaya. (pet)

Wednesday, October 27, 2010

Inilah 11 Merek Air Minum Kemasan Bermasalah

Sumber:http://health.kompas.com/index.php/read/2010/10/27/17382324/Inilah.11.Merek.Air.Minum.Kemasan.Bermasalah"


JAKARTA, KOMPAS.com — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rabu (27/10/2010), merilis nama-nama merek air minum dalam kemasan yang bermasalah.

Dari hasil pengujian terhadap 21 merek air minum dalam kemasan (AMDK) gelas yang beredar di pasaran, 11 merek di antaranya terbukti bermasalah. Dari 11 produk tersebut, sembilan produk mengandung koloni bakteri mendekati ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 100.000 mikro bakteri per mililiter. Sementara dua produk lainnya memiliki bakteri di atas ambang batas.

Dua produk AMDK gelas yang melebihi ambang batas adalah merek Sega, yang diproduksi PT Indotirta Jaya Abadi, dan AMDK bermerek Ron 88, yang diproduksi PT Panfila Indosari.

Sementara sembilan produk air minum kemasan yang dinyatakan mendekati ambang batas adalah:

  1. Prestige (PT Tanahmas Tirta Lestari, Jabar)
  2. Top Qua (PT Sumber Warih Sejahtera, Depok)
  3. Airmax (PT Jitu, Tangerang)
  4. Caspian (PT Cisalada Jaya Tirtamarta Indonesia, Sukabumi)
  5. Club (PT Tirta Tama Bahagia, Bogor)
  6. Pasti Air (PT Tang Mas Indonesia untuk PT Sumber Alfaria Tridjaya)
  7. Vit (PT Sumber Sukses Sentosa, Bogor untuk PT Tirta Investasi, Jakarta)
  8. Prim-A (PT Sinar Sosro Indonesia)
  9. De As (PT Ravindo Rezeki, Bogor)

Catatan: Air minum yang diteliti YLKI adalah air minum kemasan dalam gelas.

Monday, October 11, 2010

Dampak Razia Indomie sampai Hongkong

Sumber: "http://health.kompas.com/read/2010/10/11/11534672/Dampak.Razia.Indomie.sampai.Hongkong"
JAKARTA, KOMPAS.com — Razia Indomie yang dilakukan petugas Departemen Kesehatan Taiwan, Jumat (8/10/2010), tidak hanya menjadi sorotan di negara tersebut. Kabar ini pun menjadi pembicaraan di Hongkong.

Seperti dilansir situs The Standard, gara-gara razia tersebut, dua gerai ritel di Hongkong, ParknShop dan Wellcome, pun menarik semua produk Indomie dari rak-rak penjualannya. Akibat penarikan tersebut, beberapa warga Hongkong mengatakan akan membeli merek lain. Namun, tenaga kerja Indonesia di sana tetap akan mengonsumsi Indomie karena rasa mi instan ini menurut mereka enak dan harganya murah. Paket berisi lima bungkus Indomie dijual sekitar 10 dollar Hongkong, sedangkan merk lain antara 15 dollar Hongkong dan 20 dollar Hongkong.

Menanggapi penarikan Indomie dari sejumlah gerai di Hongkong, pengimpor produk tersebut di Hongkong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan bahwa Indomie aman dimakan dan masuk ke Hongkong melalui saluran impor yang resmi. Pusat keamanan makanan Hongkong telah melakukan pengujian terhadap Indomie yang beredar di negara tersebut dan tidak memenuhi standar.

"Produk beracun yang ditemukan di Taiwan diduga diimpor secara ilegal," demikian dinyatakan Fok Hing, Senin (11/10/2010). Sebelumnya, produsen Indomie, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP), juga meyakini bahwa produk yang dirazia bukan Indomie yang ditujukan untuk pasar Taiwan.

Pemerintah Taiwan mengumumkan penarikan produk Indomie pada hari Jumat setelah penemuan dua bahan pengawet terlarang, yaitu methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Bahan itu biasa dipakai dalam industri kosmetik dan dilarang dipakai dalam makanan di Taiwan, Kanada, dan Eropa. Bahan pengawet itu bisa menyebabkan mual-mual. Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, bahan itu bisa menyebabkan metabolic acidosis atau kondisi ketika pencernaan terlalu asam.

Badan POM Pastikan Indomie Aman

Sumber: "http://health.kompas.com/read/2010/10/11/12435682/Badan.POM.Pastikan.Indomie.Aman"
JAKARTA, KOMPAS.com — Menanggapi merebaknya kabar razia mi instan merek Indomie di Taiwan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa produk Indomie yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi dan tidak membahayakan masyarakat.

"Produk Indomie di Indonesia yang terdaftar sudah memenuhi syarat dan aman," ungkap Kepala BPOM Kustantinah kepada Kompas.com, Senin (11/10/2010).

Kustantinah menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan apakah Indomie yang beredar di Taiwan sama dengan yang dipasarkan di Indonesia.

"Saya tidak tahu produk Indomie yang beredar di Taiwan. Tiap negara punya syarat tersendiri dan terkadang berbeda. Saya bicara untuk produk Indomie di Indonesia. Persyaratan yang kita terapkan mengacu pada syarat secara internasional, yakni Codex, badan standardisasi internasional. Sesuai standar itu, kita kembali mengkaji agar bisa mendapatkan risiko paparan maksimum dari bahan tambahan pangan," ujarnya.

Petugas Departemen Kesehatan dan Makanan Taiwan melakukan razia mendadak ke beberapa toko dan menyita mi instan Indomie produksi Indonesia. Mereka menyatakan, mi instan buatan Indofood tersebut mengandung dua bahan yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan dan dilarang diperjualbelikan.

Seperti dilaporkan Blindie Lee, bloger Kompasiana, menurut tes yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Taiwan, Indomie memiliki 2 bahan pengawet yang tidak lolos dalam klasifikasi barang impor, yaitu bahan pengawet hydroxy methyl benzoate pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbunya.

Pemerintah Telusuri Indomie di Taiwan

Sumber: "http://health.kompas.com/read/2010/10/11/15321780/Pemerintah.Telusuri.Indomie.di.Taiwan"
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pihaknya masih terus menelusuri kandungan dua bahan pengawet yang diduga ada di dalam mie instan milik Indomie menyusul kabar dirazianya Indomie oleh pemerintah Taiwan.

"Saya hari ini sudah tahu, kita akan berikan arahan ke Badan POM. Belum dapat laporan lagi, masuk besok atau lusa tanyakan gimana. Ini lagi ditelusuri," tuturnya di Kantor Presiden, Senin (11/10/2010).

Endang sendiri mengaku belum mengeluarkan imbauan apapun karena pihaknya masih belum dapat memastikan apakah Indomie yang dirazia di Taiwan sama dengan Indomie yang dijual di Indonesia.

Monday, September 13, 2010

Kecanduan Terkait dengan Hilangnya Keliatan Otak

Sumber: "http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/06/30/brk,20100630-259769,id.html"

TEMPO Interaktif, Bordeaux - Mengapa hanya beberapa pengguna narkoba menjadi pecandu? Pertanyaan ini disampaikan oleh Pier Vincenzo Piazza dan Olivier Manzoni dari Neurocentre Magendie di Bordeaux, Perancis. Peneliti baru saja menemukan bahwa transisi ke kecanduan akibat dari menurunnya keliatan sinaptik yang terus-menerus pada struktur kunci di otak.

Penelitian ini diterbitkan jurnal Science 25 Juni 2010, sebagaimana dikutip ScienceDaily.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecanduan diperkirakan berasal dari bentuk anaplasticity, yaitu ketidakmampuan individu mengatasi modifikasi patologis yang disebabkan oleh narkoba.

Tim Pier Vincenzo Piazza menjelaskan bahwa perilaku mengonsumsi narkoba juga ditemukan pada beberapa spesies binatang. Pada 2004, Piazza menunjukkan bahwa perilaku yang menentukan kecanduan pada manusia, juga tampak pada tikus. Kecanduan yang terjadi pada manusia dan tikus ada kesamaan, khususnya fakta bahwa hanya sedikit pengguna narkoba (manusia tau tikus) mengalami kecanduan obat. Menurut Piazza, penelitian mengenai perilaku ketergangungan obat pada model mamalia ini bisa membuka jalan bagi studi biologi kecanduan.

Paparan narkoba akut menyebabkan perubahan fisiologi di otak.

Dalam percobaannya Bordeaux, tim menggunakan tikus sebagai model; dan di antara binatang yang diberi narkoba, hanya sedikit yang menjadi kecanduan. Dengan membandingkan antara binatang yang kecanduan dan tidak, Piazza dan rekannya menunjukkan bahwa binatang yang kecanduan kokain memperlihatkan kehilangan secara permanen kapasitas untuk memproduksi sebuah bentuk plastisitas yang dikenal sebagai depresi jangka panjang (atau LTD). LTD mengacu pada kemampuan sinapsis (daerah komunikasi di antara neuron) untuk mengurangi aktivitas mereka di bawah pengaruh rangsangan tertentu. Hal ini memainkan peran utama dalam kemampuan untuk mengembangkan jejak memori yang baru dan, akibatnya, menunjukkan perilaku yang fleksibel.

ScienceDaily/NF

Share on Twitter Share on Facebook

Sunday, July 04, 2010

Besar Kecil Normal Alkohol Membahayakan Sperma Anak

Sumber: 'http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/07/01/brk,20100701-260130,id.html'


TEMPO Interaktif, Roma - Ibu yang minum alkohol selama hamil dapat merusak kesuburan anak lelakinya di kemudian hari, kata sebuah studi oleh ilmuwan Denmark, sebagaimana dikutip Sexual Health News 29 Juni 2010.

Para peneliti menemukan bahwa jika saat hamil si ibu minum minuman beralkohol sebanyak 4,5 atau lebih per minggu, konsentrasi sperma anak-anak mereka - sekitar 20 tahun kemudian - sepertiga lebih rendah ketimbang laki-laki yang tidak terkena alkohol semasa dalam kandungan.

Takaran minum diukur sebagai 12 gram alkohol, setara dengan 330 ml satu kaleng bir, satu gelas kecil anggur (120 ml).

Penelitian oleh ilmuwan di Universitas Aarhus di Denmark ini telah disampaikan pada konferensi Masyarakat Eropa Reproduksi Manusia dan Embriologi di Roma.

"Studi kami menunjukkan bahwa ada hubungan antara minum alkohol dalam jumlah sedang selama kehamilan dan konsentrasi sperma lebih rendah pada anak," kata Cecilia, yang memimpin penelitian ini.

Tapi ia mencatat bahwa karena penelitiannya bersifat observasional, para ilmuwan tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah konsumsi alkohol adalah penyebab rendahnya konsentrasi sperma.

"Ada kemungkinan bahwa minum alkohol selama hamil memiliki efek berbahaya pada jaringan janin yang memproduksi air mani dalam testis - dan dengan demikian berdampak pada kualitas sperma di kemudian hari," ujar Cecilia dalam laporannya. Menurut Cecilia, mengingat penelitian tentang kaitan alkohol dan sperma ini yang pertama kali, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan hubungan sebab akibat dan batas aman minum yang disarankan.

Namun, jika temuan ini direplikasi oleh studi lain di kemudian hari, dapat membantu menjelaskan mengapa kualitas air mani telah menurun dalam beberapa dekade terakhir, dan mengapa di beberapa negara lebih baik dari negara yang lain.

Tim peneliti Denmark mempelajari 347 anak yang lahir dari 11.980 perempuan, yang ambil bagian dalam studi antara 1984 dan 1987. Sekitar 36 minggu usia kehamilan, para ibu itu menjawab pertanyaan tentang gaya hidup dan kesehatan. Setelah anak-anak mereka berusia 18 dan 21 tahun, antara 2005 dan 2006, anak-anak tersebut diambil sampel sperma dan darahnya untuk dianalisis.

Data menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu yang minum 4,5 atau lebih minuman beralkohol seminggu memiliki konsentrasi sperma rata-rata 25 juta per mililiter, sementara anak yang paling sedikit terkena alkohol memiliki konsentrasi sperma 40 juta per mililiter.

Sexual Health News/Ngarto Februana

Saturday, July 03, 2010

Besar Kecil Normal Bakteri Usus Bisa Menyebabkan Gemuk

Sumber: 'http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/03/07/brk,20100307-230740,id.html'

TEMPO Interaktif, Atlanta -Bakteri usus ternyata dapat menyebabkan obesitas dan sindrom metabolik. Demikian sebuah studi baru yang meneliti tikus menunjukkan hal tersebut.

Peneliti Andrew Gewirtz dari asosiasi profesor patologi dan laboratorium kedokteran di Emory University School of Medicine, Atalanta, Amerika Serikat mengatakan, epidemi obesitas di negara maju didorong gaya hidup makanan berkalori tinggi. Namun, studi mencatat, konsumsi kalori berlebihan tidak cuma akibat dari tidak disiplin makan.

" Tetapi berhubungan dengan bakteri usus yang berkontribusi terhadap perubahan dalam nafsu makan dan metabolisme," ujar Gewirts seperti dikutip Healthday baru-baru ini. Dia dan timnya menemukan peningkatan nafsu makan dan resistensi insulin dapat ditransfer dari satu tikus ke tikus lain melalui bakteri usus.

"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa bakteri dapat mempengaruhi seberapa baik energi yang diserap makanan. Tetapi kini, temuan menunjukkan, bakteri usus benar-benar dapat mempengaruhi nafsu makan," Gewirtz menjelaskan.

Artinya, ada kemungkinan untuk "mewarisi" sindrom metabolik melalui lingkungan, bukan genetik. Bisa jadi, bakteri yang menambah nafsu makan berperan untuk menciptakan anak-anak kegemukan. Sebuah gen yang disebut receptor 5 (TLR5) memainkan peran penting dalam mengontrol bakteri usus. Gewirtz dan timnya berencana untuk menyelidiki variasi TLR5 pada manusia dan bagaimana bakteri dalam TLR5 berpengaruh pada nafsu makan dan metabolisme tikus.

HEALTHDAY/HERU TRIYONO

Wednesday, June 02, 2010

Sakit Gusi Pertanda Awal Kanker?

Sumber: 'http://kesehatan.kompas.com/read/2008/05/28/15331413/Sakit.Gusi.Pertanda.Awal.Kanker.'
BAGI Anda yang pernah mengalami problem dengan gusi sebaiknya mulai waspada. Penyakit gusi, baik yang dialami perokok maupu non-perokok, ternyata dapat menjadi sebuah isyarat akan bertambahnya risiko mengidap kanker.

Para peneliti dari Imperial College London Inggris dalam laporannya, Senin (26/5) menyatakan penyakit gusi berkaitan dengan bertambahnya kemungkinan mengidap sejumlah penyakit seperti kanker paru, kanker ginjal, pankreas dan kanker darah.

Seperti dimuat jurnal Lancet Oncology, kesimpulan itu diambil para peneliti setelah melakukan riset dan analisis terhadap catatan kesehatan 50 ribu orang pria Amerika sejak 1986.

Hasil penelitan menunjukkan, besarnya risiko mengidap kanker tak hanya berlaku pada perokok yang mengalami problem gusi . Hadirnya penyakit gusi pada pria non-perokok pun dapat menandakan bertambahnya risiko kanker.

Menurut riset, mereka yang punya sejarah penyakit gusi mengalami penambahan risiko kanker sebesar 14 persen ketimbang yang tak pernah mengalaminya. Penyakit gusi juga dihubungkan dengan peningkatan risiko 30 persen mengidap kanker paru, sedangkan risiko kanker ginjal dan kelenjar pankreas bisa naik hingga 50 persen. Untuk jenis kanker yang menyerang sel darah, risiko akan meningkat hingga 30 persen di antara pria pengidap penyakit gusi.

Sementara itu, pria pengidap sakit gusi non-perokok tidak akan mengalami peningkatan risiko mengidap kanker paru. Namun begitu, risiko mereka sedikit lebih besar untuk jenis kanker lain dan rata-rata risiko yang sama untuk kanker darah.

Ada beragam teori yang dapat menjelaskan mengapa hadirnya penyakit gusi berkaitan dengan penyakit lainnya. Menurut para ahli, orang yang mengalami infeksi pada gusi melepaskan sejenis enzim yang menjadi tanda bahwa peradangan mungkin akan menyebar ke bagian tubuh lain. Selain itu, ada indikasi bawa bakteri yang berkaitan dengan penyakit gusi dapat menimbulkan masalah pada bagian tubuh lainnya.

Pimpinan riset Dr Dominique Michaud, menyatakan adanya peningkatan risiko mengalami kanker darah dapat kaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Para ahli mengindikasikan, kehadiran yang rutin penyakit gusi bisa menjadi pertanda lemahnya sistem kekebalan tubuh yang juga dapat mempermudah terjadinya kanker.

"Temuan ini mungkin dapat mewakili kesamaan fungsi kekebalan serta respon terhadap peradangan , yang akhirnya berujung pada kerentanan tubuh terhadap penyakit baik penyakit periodontal maupun kanker hematologis,' ujarnya.

Walau begitu, mereka mengatakan ada kemungkinan bahwa penyakit gusi yang sudah lama diderita akan memicu perubahan sistem kekebalan yang justru membantu kanker tumbuh, atau bakteri dari gusi dalam langsung menyebabkan kanker dalam jaringan mulut atau kerongkongan ketika tertelan.

Tuesday, June 01, 2010

Ibu Hamil Tetap Bisa Dikemo

Sumber:'http://kesehatan.kompas.com/read/2009/07/14/15002842/Ibu.Hamil.Tetap.Bisa.Dikemo'
JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap wanita yang telah menikah pasti ingin segera hamil. Namun, bagaimana bila saat berbadan dua ternyata ibu hamil dinyatakan menderita kanker. Bolehkah ia dikemoterapi?

"Ibu hamil tetap dapat menjalani kemoterapi, pelaksanaan kemoterapi itu harus dilakukan setelah tri semester pertama masa kehamilan." Demikian dijelaskan DR.dr. Noorwati Sutandyo, S, SpD. KHOM, Staf Divisi Hematologi-onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RS. Kanker Dharmais, yang ditemui di RS. Dharmais Jakarta, Selasa ( 14/7 ).

Ia menerangkan, setelah trisemester pertama organ-organ tubuh bayi telah selesai terbentuk, sehingga sedikit mengurangi resiko pada bayi. Dosis yang diberikan juga tidak dibedakan dengan pasien lain, karena jika dibedakan hasilnya tidak akan maksimal.

Lebih jauh Noorwati mengingatkan, melakukan kemoterapi pada ibu hamil bukanlah tanpa resiko, ada juga kemungkinan bayi akan terlahir cacat. Untuk mencegah hal itu, biasanya dokter akan menyarankan untuk menggugurkan kandungan. Namun kebanyakan pasien terlebih yang sulit mempunyai keturunan akan menolak hal itu. Pasien-pasien itu akan menghilang dan kembali saat kankernya sudah stadium lanjut.

"Kami hanya menyarankan semua keputusan ada di tangan pasien, tapi tidak semua anak akan lahir dengan cacat. Dua pasien saya anaknya normal, setiap pasien pasti berbeda-beda," ujarnya.

Saturday, May 29, 2010

Banyak Gerak Hindarkan Kanker Payudara

Sumber:'http://kesehatan.kompas.com/read/2008/10/31/11344774/Banyak.Gerak.Hindarkan.Kanker.Payudara'
INGIN terhindar dari risiko kanker payudara? Cobalah mengubah gaya hidup dengan lebih banyak beraktivitas termasuk meluangkan waktu berolahraga.

Suatu riset menunjukkan, aktivitas yang membuat tubuh bergerak aktif dan membakar kalori mampu menekan risiko para wanita sehat dan lanjut usia mengidap kanker payudara hingga 30 persen.

Penelitian di Amerika Serikat melibatkan sekitar 30.000 wanita pasca-menopause memperlihatkan bahwa aktivitas yang menguras tenaga -- mulai dari jenis pekerjaan rumah seperti mengepel lantai hingga olahraga jogging -- dapat melindungi para kaum Hawa dari ancaman kanker payudara, bahkan juga buat mereka yang tak termasuk kelompok berisiko tinggi.

Faedah olahraga dan aktivitas ini, kata peneliti, lebih nyata terlihat di antara para wanita yang berbadan kurus.

"Kami tahu bahwa kegemukan telah menyebabkan risiko wanita mengidap kanker payudara meningkat. Apa yang ditunjukkan riset kami, para wanita yang tidak mengalami peningkatan risiko akan memperoleh faedahnya jika mereka berolahraga," ungkap Michael Leitzmann, peneliti dari National Cancer Institute of the U.S. National Institutes of Health.

Sejumlah penelitian lain menyebutkan bahwa aktivitas yang menguras kalori seperti olahraga dapat menghindarkan seseorang dari sakit jantung, kanker dan penyakit degeneratif lainnya.

Dalam risetnya, Leitzmann menggunakan teknik kuisioner untuk menentukan seberapa sering responden wanita melakukan olahraga atau beraktivitas. Semua wanita dalam kondisi sehat ketika riset dimulai. Dalam 11 tahun kemudian, penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan partisipan yang paling rajin beraktivitas atau berolahraga berisiko 13 persen lebih rendah mengidap kanker.

Penurunan risiko ini tercatat lebih besar lagi -- sekitar 30 persen --ketika para ahli membandingkannya dengan para wanita yang berat badannya normal. "Hubungannya akan lebih kuat di antara wanita yang berbadan ramping," ungkap Leitzmann, yang juga bekerja di University Hospital, Regensburg, Jerman.

Yang menarik, jenis aktivitas yang tidak terlalu menguras tenaga seperti pekerjaan rumah yang ringan, berjalan kaki, hiking, tampaknya tidak terlalu signifikan memberikan efek perlindungan, kata peneliti yang memuat risetnya dalam jurnal BioMed Central's Breast Cancer Research.

Riset ini tidak menjelaskan mengapa olahraga dapat memberikan manfaat bagi pencegahan kanker, namun Leitzmann mencatat bahwa penelitian lain telah menujukkan bahwa bergerak aktif dapat menurunkan kadar estrogen s -- yang merupakan salah satu faktor risiko -- selain juga dapat memberikan proteksi terhadap sistem kekebalan secara umum.

Friday, May 28, 2010

Efek Buruk Kemoterapi Bisa Dicegah

Sumber: 'http://kesehatan.kompas.com/read/2008/11/08/13033272/Efek.Buruk.Kemoterapi.Bisa.Dicegah'
KEMOTERAPI adalah sebuah proses penghancuran sel-sel penyakit dalam masa penyembuhan seorang penderita kanker. Tujuannya ideal yakni membunuh sel-sel kanker.

Namun ternyata, proses penghancuran sel-sel kanker ternyata dapat juga merusak sel-sel darah dan sel-sel tubuh lainnya. Kondisi ini disebut Sindrom Lisis Tumor (SLT). Dalam bahasa kedokteran, SLT adalah suatu kegawatan onkologi dengan gejala gangguan metabolik yang berat akibat pengobatan kanker dengan proliferasi tinggi maupun terjadi spontan tanpa pengobatan kanker.

Namun, ahli Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam dari FKUI dr. Dody Ranuhardy, Sp. PD, KHOM mengatakan sindrom ini bisa dicegah dengan pengenalan-pengenalan dini kepada pasien yang berisiko. Pengenalan dini dapat dilakukan dengan pemberian cairan (profilaksis) yang cukup serta pengobatan yang tepat dan agresif.

"Bahkan bisa menunda terapi tumor sampai selesainya profilaksis bila memungkinkan," ujar Dody dalam The 1st Symposium on Oncology Emergency: Cardiovascular and Metabolic Emergency in Cancer di RS Dharmais Jakarta, Sabtu (8/11).

Menurut Dody, penderita kanker yang terkena SLT biasanya mengalami gangguan metabolik dan elektrolit, misalnya mual, muntah, lethargia, overload cairan atau kejang dan kram otot. Gejala ini biasanya terjadi sebelum terapi.

Namun, seringnya terjadi 12-72 jam setelah terapi. Dody juga mengatakan sebenarnya bukan hanya kemoterapi yang berpotensi menimbulkan efek negatif. Proses pengobatan melalui radiasi atau kortikosteroid pun memiliki potensi serupa.

"Sindrom terjadi akibat cepatnya penghanduran sel kanker. Jadi menyebabkan keluarnya ion-ion intraselular, asam nukleat, protein dan metabolitnya ke dalam ruang ekstraselular," ujar dr. Dody.

SLT sering dijumpai pada penderita kanker berikut, seperti kanker hematologi, kanker leukimia akut, atau juga kanker testis, kanker payudara dan kanker paru sel kecil.

Thursday, May 27, 2010

Kemoterapi Hanya Menekan Pertumbuhan Sel Kanker

Sumber: 'http://kesehatan.kompas.com/read/2009/07/14/13105669/Kemoterapi.Hanya.Menekan.Pertumbuhan.Sel.Kanker'
JAKARTA, KOMPAS.com-Kemoterapi bukanlah cara untuk menghilangkan secara total sel kanker dalam tubuh, tetapi untuk menekan atau mengendalikan sel kanker yang ada di dalah tubuh penderita kanker.

Hal ini ditegaskan Noorwati Sutandyo, staf Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RS Kanker Dharmais di Jakarta, Selasa ( 14/7 ).

"Sel kanker dalam tubuh biasanya sebelum dikemoterapi berjumlah 100 miliar sel, tetapi dengan kemoterapi sel kanker dapat dikendalikan hingga 100 sel kanker," ucap Noorwati.

Sedangkan tingkat keberhasilan, kata Nurwati, tergantung dari jenis stadium dari kanker, jenis kankernya serta tingkat kepatuhan pasien menjalani kemoterapi. "Para pasien biasanya tidak patuh menjalani secara rutin kemoterapi, padahal kemoterapi sangat berguna menekan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh," terangnya.

Selain menekan sel kanker, lanjut Noorwati, kemoterapi juga dapat merusak sel-sel yang normal dalam tubuh. Tapi hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena sel-sel tesrsebut akan tumbuh kembali secara normal seperti sedia kalanya. "Sel yang normal akan pulih kembali, tapi ada juga sel yang akan rusak secara permanen, seperti sel telur pada wanita dan sel sperma pada pria," terangnya.

Wednesday, May 26, 2010

Efek Samping Kemoterapi

Sumber: 'http://kesehatan.kompas.com/read/2009/07/23/03401580/Efek.Samping.Kemoterapi'
oleh: Evy Rachmawati

Pada usia paruh baya Reni harus bergelut dengan penyakit kanker yang menggerogoti paru-paru. Meski memiliki keinginan kuat untuk sembuh, ia diliputi rasa takut menghadapi ancaman kematian dan rasa sakit saat menjalani kemoterapi.

Begitu dinyatakan menderita kanker, ibaratnya satu kaki kita sudah berada di kuburan,” kata Reni. Setelah mengalami kecelakaan pesawat, ketabahannya kembali diuji ketika ia dinyatakan menderita kanker paru-paru sehingga harus menjalani operasi pengangkatan tumor.

Agar sel kanker tak menyebar, ia harus menjalani serangkaian kemoterapi. Pertama kali kemoterapi ia mengeluh meriang dan tubuh serasa dicacah- cacah. Berkat dukungan keluarga, ia bersemangat menjalani kemoterapi untuk kedua kali meski mengaku masih ngeri.

Efek samping karena kemoterapi juga dialami ibu dari Dina. Menurut Dina, saat ini ibunya yang menderita kanker ovarium menjalani kemoterapi kedelapan kali. Saat dikemoterapi untuk keempat hingga keenam kali, ibunya perlu ditransfusi 10 kantong darah. Pada kemoterapi ketujuh, ibunya butuh 40 kantong darah.

Sejumlah penderita kanker lain juga mengalami sejumlah efek samping kemoterapi, antara lain, tangan dan kaki hitam, mengelupas, diare, dan mual-muntah.

Ancaman kematian

Ancaman kematian dan penurunan kualitas hidup membayangi jutaan penderita kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, tahun 2005 sekitar 7,6 juta orang meninggal akibat kanker. Ini berarti 13 persen dari total jumlah kematian di dunia. Diperkirakan, 9 juta orang akan meninggal karena kanker pada tahun 2015.

Selama ini kematian akibat kanker lebih banyak dari jumlah kematian karena tuberkulosis, HIV, dan malaria. ”Lebih dari 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah atau menengah,” kata dr Noorwati Sutandyo dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Semua orang bisa terserang kanker, lebih-lebih usia di atas 40 tahun. Data 10 kanker terbanyak di RS Kanker Dharmais tahun 2007 adalah, dari 1.348 jumlah kasus, 32,4 persen di antaranya kanker payudara dan 18,8 persen kanker serviks.

Beberapa faktor penyebab kanker adalah genetik, diet, kegemukan, rokok, paparan bahan kimia, hormon, radiasi dan sinar ultraviolet, virus, serta sistem imunitas.

Bermacam kemoterapi

Ada beberapa cara pemberian kemoterapi. Jika berfungsi membunuh sel kanker secara sistemik, obat diberikan melalui injeksi dan oral. Kemoterapi yang regional berfokus pada organ yang terkena kanker diberikan bersama dengan obat.

Terapi ini bisa berperan kuratif atau menyembuhkan. Kemoterapi dapat jadi pengendali kanker dengan mencegah penyebaran, memperlambat perkembangan, membunuh sel kanker yang menyebar, dan mengurangi ukuran tumor. Fungsi lain adalah paliatif atau mengurangi gejala kanker, terutama nyeri.

Beberapa jenis kemoterapi, antara lain, kemoterapi primer, kemoterapi adjuvan atau tambahan—diberikan setelah operasi atau radiasi untuk membunuh sel kanker, dan kemoterapi neoadjuvan yang diberikan sebelum operasi atau radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor. ”Kemoterapi dapat diberikan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan terapi lain, seperti pembedahan, radioterapi, dan terapi biologik,” kata Noorwati.

Terapi ini bisa mengendalikan kanker cukup lama, seperti penderita kanker ovarium, limfoma non-Hodgkin, kanker darah kronis yang merusak tulang (multiple myeloma), dan kanker endometrium.

Selain itu, kemoterapi bermanfaat untuk paliatif atau dapat mengurangi gejala pada kanker nasofaring, kanker prostat, kanker endometrium, kanker leher dan kepala, serta kanker paru stadium lanjut. ”Manfaat kemoterapi juga tergantung jenis kanker,” ujarnya.

Dengan kemoterapi, obat tak hanya membunuh sel kanker, tetapi sel normal yang membelah cepat seperti sel kanker, yaitu sel saluran cerna, sel kulit, sel rambut, dan sel sperma.

”Efek samping bersifat sementara,” kata Noorwati. Beberapa efek samping lain adalah rambut rontok, sariawan, fibrosis paru, mual-muntah, diare, nyeri otot toksik ke jantung, reaksi lokal, bahkan bisa gagal ginjal, dan menekan produksi darah.

Untuk itu, penderita dianjurkan makan dan minum sedikit tetapi sering; minum tiap muntah; serta hindari makanan berbau, berminyak, berlemak, pedas, terlalu manis, panas, dan beraroma sitrus. Penderita dianjurkan mengonsumsi makanan dingin dan kering, minum teh beraroma jahe, akupunktur, relaksasi otot, terapi musik, memakai pakaian longgar, dan tidak berbaring seusai makan.

Menimbang besarnya manfaat kemoterapi, efek samping yang muncul karena terapi ini diharapkan tidak mematahkan semangat para pasien untuk berjuang melawan kanker. Apalagi, sebagian besar efek samping bersifat sementara dan bisa diatasi dengan berbagai cara.

Thursday, May 20, 2010

Obat-obatan Bisa Memicu Tuli

Sumber: 'http://health.detik.com/read/2010/05/17/120022/1358363/763/obat-obatan-bisa-memicu-tuli'

Vera Farah Bararah - detikHealth

Boston, Obat penghilang rasa sakit atau analgesik seringkali dikonsumsi tanpa resep dokter. Tapi sebuah studi menunjukkan mengonsumsi dua atau lebih obat analgesik dalam seminggu bisa mengakibatkan hilang pendengaran.

"Meskipun analgesik ini tersedia di toko obat bebas tanpa resep, tapi obat ini tetap saja berpotensi menimbulkan efek samping," ujar Sharon Curhan, MD, dari Channing Laboratory di Department of Medicine at Brigham and Women’s Hospital, Boston, seperti dikutip dari Arthritis Today, Senin (17/5/2010).

Sebenarnya telah lama diketahui bahwa beberapa jenis analgesik dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus (suara dengung di telinga). Selain itu pada beberapa kasus, dosis tinggi dari obat anti peradangan (NSAIDs) telah dihubungkan dengan kehilangan pendengaran.

Untuk studi ini, peneliti dari Harvard University, Brigham and Women’s Hospital, Vanderbilt University dan Massachusetts Eye and Ear Infirmary mempelajari data dari hampir 27.000 orang yang berusia antara 40-74 tahun. Partisipan harus mengisi kuesioner setiap dua tahun selama 18 tahun sejak tahun 1986.

Partisipan diminta menjawab serangkaian pertanyaan medis dan demografis, seperti apakah sudah didiagnosis mengalami gangguan pendengaran oleh dokter spesialis dan apakah secara teratur menggunakan obat-obat penghilang rasa sakit.

Penggunaan teratur disini adalah meminum obat tersebut setidaknya dua kali seminggu. Ternyata dilaporkan hampir sekitar 3.500 kasus kehilangan pendengaran.

"Temuan ini cukup menakjubkan. Kami menemukan besarnya hubungan antara penggunaan analgesik biasa dan kehilangan pendengaran pada laki-laki muda," ujar Dr Curhan.

Meski hasil studi ini tidak melihat mekanisme biologis yang dapat menyebabkan hal tersebut, tapi para peneliti memiliki teori tertentu. Kemungkinan obat-obat jenis itu mengurangi aliran darah ke tabung kecil di telinga bagian dalam (koklea) yang bertugas memproses getaran suara.

"Acetaminophen bisa menghabiskan protein glutathione di koklea. Padahal glutathione ini melindungi koklea dari kerusakan, seperti kerusakan yang mungkin disebabkan oleh kebisingan," imbuhnya.

Sementara itu Tom Abelson, MD, seorang dokter staf di Department of Otolaryngology Cleveland Clinic’s Head and Neck Institute di Ohio menuturkan bahwa peneliti masih belum mengetahui bagaimana efek dari penggunaan rendah obat tersebut. Namun seseorang tetap harus mempertimbangkan risiko dan manfaat dari penggunaan obat jangka panjang.

"Bagi orang yang memang membutuhkan obat ini agar bisa berfungsi lebih baik seperti penderita artritis, tidak harus menjadi takut tuli atau menjadi alasan untuk tidak minum obat," ungkap Dr Abelson.

Setiap perubahan penggunaan obat baik yang resep atau non-resep harus didiskusikan terlebih dahulu dengan ahli kesehatan untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.

Gangguan pendengaran diperkirakan mempengaruhi 36 juta orang dan sekitar sepertiganya adalah usia 40-49 tahun.

(ver/ir)

Wednesday, April 21, 2010

ASI Bisa Membunuh Sel Kanker

Vera Farah Bararah - detikHealth

Sumber: "http://health.detik.com/read/2010/04/21/134014/1342581/763/asi-bisa-membunuh-sel-kanker?993306755"

Jakarta, Makanan bayi Air susu ibu (ASI) mengandung banyak zat yang sangat berguna untuk tubuh. Kini peneliti menemukan salah satu zat yang terkandung di dalam ASI bisa membunuh sel-sel kanker.

Untuk pertama kalinya zat dalam ASI yang dikenal dengan HAMLET telah berhasil diujikan pada manusia. Pasien kanker kandung kemih yang dirawat dengan menggunakan HAMLET telah berhasil mengusir sel-sel kanker mati melalui urin.

Dengan penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan harapan agar bisa menjadi obat yang potensial.

Pada percobaan di laboratorium, zat HAMLET di ASI diketahui dapat membunuh 40 jenis sel kanker dengan keuntungan tidak akan merusak sel-sel yang sehat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Gothenburg dan Lund University di Swedia ini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLoS One.

Penemuan ini menjadi salah satu terobosan baru yang melibatkan bahan-bahan di dalam ASI untuk manfaat kesehatan.

Sebelumnya, menyusui telah diketahui dapat melindungi tumor di masa kanak-kanak. Minggu lalu peneliti AS juga mengungkapkan bahwa zat asam laurat yang ada di ASI bisa memerangi jerawat dan menghindari efek samping berupa kulit kemerahan.

HAMLET (Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour cells) ditemukan secara tidak sengaja ketika para peneliti sedang menyelidiki sifat anti bakteri yang ada di ASI.

Zat ini terdiri dari protein dan asam lemak yang ditemukan secara alami dalam ASI. Percobaan sebelumnya tidak menguji HAMLET pada pasien dan hanya sebatas laboratorium saja.

"Secara laboratorium zat ini bisa membunuh 40 jenis kanker, dan sekarang para peneliti akan mempelajari pengaruhnya pada kanker kulit, tumor di selaput lendir dan tumor otak," ujar Profesor Roger Karlsson dari University of Gothenburg's department of chemistry, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (21/4/2010).

Meskipun zat ini sudah ditemukan beberapa tahun yang lalu, tapi baru sekarang waktu yang memungkinkan untuk mengujinya pada manusia. Tim peneliti Swedia mengekstraksinya dari ASI lalu mengujinya pada pasien kanker dengan cara disuntikkan langsung ke bagian tumor.

Karya dari Prof Karlson adalah mengkombinasikan bahan kimia dari ASI dengan asam lemak agar menciptakan suatu kondisi yang dapat menirukan keasaman yang ditemukan pada perut bayi sehingga dapat menghasilkan efek membunuh sel kanker.

Peneliti percaya jika zat aktif ini telah terpapar asam lambung dapat menimbulkan efek perlindungan yang sama seperti melawan tumor di masa kanak-kanak. Namun mereka menekankan bahwa pengembangan pengobatan antikanker dengan HAMLET tergantung pada pengubahan zat ini dalam bentuk obat.

(ver/ir)

Thursday, April 01, 2010

Memahami fenomena Sleep Paralysis

Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres.

Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya.

Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome.

Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).

Lalu, pertanyaannya adalah: Apa yang menyebabkannya?

Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.

Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.

Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.


Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.

Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.

Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.

"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."

Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.

Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang muncul di kamar kita?

Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.

Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.

Lalu, dalam kondisi apakah Sleep Paralysis biasa muncul?

Beberapa penelitian menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur terlentang.

Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu.
Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya (Ironis bukan?).

Bagaimana kita menghindari Sleep Paralysis?

Ini ada beberapa tips yang dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:

1> Tidurlah yang cukup dan teratur
2> Kurangi Stress
3> Berolahragalah secara teratur

Dengan kata lain, gaya hidup sehat!

Tapi yang terpenting dari semuanya adalah, Jika kalian terlanjur mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu.

Wednesday, March 24, 2010

Resep dari SANG PENCIPTA

Sumber: http://sasmitho.wordpress.com/

Al-Qur’an, Surat An-Nahl ayat 68-69

“…akan keluar dari perutnya lebah beraneka warnanya, padanya ADA OBAT BAGI tubuh MANUSIA…”

( hal mengenai ini juga terdapat di berbagai kitab suci agama lainnya)

Yang dimaksud di atas adalah : PROPOLIS
Lebah menghasilkan 4 jenis produk, yaitu: Madu, Royal Jelly, Bee Pollen, dan PROPOLIS.

Madu, Royal Jelly dan Bee Pollen memang mempunyai kandungan nutrisi yang baik, tapi jika digunakan untuk penyembuhan…dibutuhkan waktu yang cukup panjang. Dan tidak semua penyakit dapat diatasi dengan ke-3 produk tersebut.

Tapi…MELIA PROPOLIS mampu meyembuhkan segala penyakit dengan relatif cepat dan tuntas. Dengan cara konsumsi yang benar dan tepat.

Friday, March 19, 2010

Khasiat Propolis dibahas di Majalah Trubus

  • Oleh: trubusid_admindb

- Atasi 30 Penyakit
- Terbukti Secara Ilmiah

Peti mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah disiapkan. Kondisi pria 61 tahun itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter menawarkan operasi by pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid itu, tetapi keluarga menolak.

Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp150-juta itu sangat mahal. 'Jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau menyengsarakan anak-istri,' kata Sarbini yang merokok sejak 1970 dan menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. Apalagi menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%. Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun disiapkan.

Tak ada pilihan lain bagi Sri Subekti selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 September 2005 itu mereka meninggalkan rumahsakit di Bandung dan pulang ke Depok, Jawa Barat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 1944 itu hanya terbaring. Seluruh aktivitasnya dilangsungkan di atas tempat tidur. Keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian Sarbini.

Pertahanan kota

Jauh sebelum disarankan operasi, Sarbini berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal. Sekadar menyebut contoh ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih Artocarpus altilis. Lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan. Ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3 kali sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.

Beberapa hari setelah tiba di rumah, H Anwar, orangtua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis. Sarbini pun patuh dan mengkonsumsi masing-masing 3 kapsul propolis 3 kali sehari. Tiga jenis obat dari dokter - sama dengan yang di konsumsi sebelumnya - ia telan 1 jam setelah menelan propolis. Sepekan berselang, pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya. 'Saya bisa berjalan 5 meter dan mengangkat gayung,' kata Sarbini.

Itu kemajuan luar biasa. Sebelumnya, jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tak mampu. Dada yang semula sakit seperti ditusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang. Keruan saja istri dan keluarganya senang bukan kepalang. Sebulan kemudian ia merasa sangat bugar. Saat ditemui Trubus di rumahnya pada 16 Desember 2009, Sarbini tampak gagah.

Aktivitasnya jalan sehat ketika pagi dan mengajar pada siang hingga sore hari. Singkat kata keluhan-keluhan yang dulu ia rasakan, hilang sama sekali. Kesembuhannya memang belum ia buktikan melalui pemeriksaan medis. Setelah kondisinya membaik, 4 tahun terakhir Sarbini belum memeriksakan jantung lantaran biaya relatif mahal, mencapai Rp25-juta.

Menurut dr Robert Hatibi di Jakarta sembuhnya Sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis. Sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh darah di jantung. Selain mengikis, 'Propolis juga menjaga kemudian mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena jantung,' kata Hatibi.

Mumi

Propolis yang dikonsumsi Sarbini merupakan produk yang dihasilkan lebah. Spesies yang banyak diternakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera. Propolis berbeda dengan madu, produk utama lebah. Madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Pada sarang buatan berupa kotak kayu, lebah-lebah pekerja meletakkan propolis di celah antarpapan, bingkai, atau tutup sarang.

Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor mengatakan lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan bahan campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan polen.

Kata propolis berasal dari bahasa Yunani: pro berarti sebelum, polis bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum sampai kota. Bagi lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang, menutup lubang, dan mensterilkan sarang. 'Kota' lebah selalu dalam kondisi steril berkat propolis.

Hotnida mengatakan fungsi propolis lain adalah membungkus atau memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang lebah. Dengan demikian propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, cendawan, dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang tetap steril. Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan tak busuk lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang ditiru oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.

Menurut Ir Bambang Soekartiko, pemilik Bina Apiari, kualitas propolis tergantung dari sumber tanaman dan proses pembuatan. Tanaman sumber propolis di negara subtropis seperti Bulgaria, Korea, dan Rusia adalah pohon poplar Populus sp. Brasil mempunyai Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. Brasil sohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia.

Produknya yang terkenal adalah propolis hijau bermutu tinggi karena kandungan bioflavonoid yang tinggi. Flavonoid merupakan komponen tumbuhan yang bersifat sebagai bahan-bahan anticendawan, antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antiinflamasi. 'Di Indonesia belum ada penelitian jenis tanaman sumber propolis yang kandungan bioflavonoid tinggi,' kata Soekartiko (baca: Rahasia dalam Sebuah Sarang halaman 25).

Kotoran?

Warna propolis beragam, meski pada umumnya cokelat gelap. Namun, kadang-kadang ditemukan juga propolis berwarna hijau, merah, hitam, bahkan putih tergantung dari sumber resin. Produksi propolis relatif kecil, 20 gram setahun dari 200.000 lebah. Karena warnanya yang cenderung gelap itulah banyak peternak lebah menganggap propolis sebagai kotoran.

Apalagi para peternak itu juga belum mengetahui khasiat propolis. Oleh karena itu mereka justru membuang propolis dari sarang karena menganggap kotor. Padahal, untuk memanen propolis, relatif mudah. Peternak mengerok secara hati-hati dan mengekstraknya (baca: Kuncinya pada Pelarut halaman 20). Nah, karena jarang dilirik peternak, maka penggunaan propolis untuk kesehatan kalah populer ketimbang produk lebah lain seperti madu dan royal jeli. Peternak lebah di Amerika Serikat juga menganggap propolis sebagai bahan pengganggu. Propolis melekat di tangan, pakaian, dan sepatu ketika cuaca panas serta berubah keras dan berkerak ketika dingin.

Padahal, harga propolis jauh lebih mahal daripada madu. Saat ini di Indonesia harga propolis di tingkat peternak mencapai Rp700.000; madu, Rp35.000 per kg. Baru pada akhir 1990-an propolis dilirik sebagai bahan berkhasiat ketika Jepang meriset lem lebah untuk kesehatan. Takagi Y dari Sekolah Kesehatan Universitas Suzuka membuktikan keampuhan propolis meningkatkan sistem imunitas tubuh. Riset lain dari University of Japan membuktikan bahwa propolis mengurangi risiko sakit gigi. Dari pembuktian ilmiah itulah penggunaan propolis sohor di Jepang.

Menurut Hotnida penggunaan propolis di Indonesia juga terpengaruh hasil riset di Jepang. Masyarakat di Indonesia ramai menggunakan lem lebah alias propolis pada 2 tahun terakhir. Itu sejak kehadiran beberapa produsen dan distributor seperti PT Ratu Nusantara, CV Cahya Sejahtera, PT Melianature Indonesia, dan PT High Dessert Indonesia. Di pasaran kini terdapat beragam produk berbasis propolis seperti kapsul propolis murni, cairan propolis murni, dan campuran propolis dan madu.

Riset ilmiah

Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para periset menguji ilmiah lem lebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.

Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg. Faktanya, dosis konsumsi propolis di masyarakat amat rendah, hanya 1 - 2 tetes dalam segelas air minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam 50 ml air.

'Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik,' kata Mulyati. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah itu - toksisitas akut dan toksisitas subkronik - membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman dikonsumsi.

Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof Dr Mustofa MKes, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset in vitro propolis sebagai antikanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan Siha - keduanya sel kanker serviks - serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara).

Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2 kali sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20 - 41 μg/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.

Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20 - 41 μg/ml. Angka itu setara 0,02 - 0,041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50 tokoferol cuma 4 - 8 ppm. Artinya ntuk menghambat radikal bebas dengan propolis perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.

Pada uji in vivo, propolis berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan 'merantau' ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

'Terjadi penurunan volume dan jumlah nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis,' ujar dr Woro Rukmi Pratiwi MKes, SpPD, anggota tim riset. Dalam penelitian itu belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker. Namun, menurut dr Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang bersifat antikanker adalah asam caffeat fenetil ester.

Terpadu

Banyak bukti empiris yang menunjukkan penderita-penderita penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. 'Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah,' kata dr Ivan. Sekadar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginja), dan Rohaya (diabetes mellitus). Menurut dr Hafuan Lutfie MBA mekanisme kerja propolis sangat terpadu. Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.

Yang lebih penting propolis menstimuli daya tahan tubuh. 'Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit,' kata Lutfie, dokter alumnus Universitas Sriwjaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator. Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis. Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis - bakteri penyebab tuberkulosis (TB) - menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF. Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.

Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. 'Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh,' kata dr Eko.

Dengan kelebihan itu pantas bila permintaan propolis cenderung meningkat. Cahya Yudi Widianto pada Mei 2009 baru memasarkan 300 botol masing-masing berisi 250 ml; kini mencapai 500 botol. Malaysia minta rutin 250 botol per bulan. Hendra Wijaya yang mengelola gerai Melianature Indonesia di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mampu menjual 50 paket per hari. Sebuah paket terdiri atas 7 botol masing-masing bervolume 6 ml seharga Rp550.000 atau total omzet Rp2.750.000 sehari.

Marta Irawati dari Ratu Nusantara enggan membeberkan volume penjualan propolis. 'Peningkatan volume penjualan mencapai 20% per tahun,' kata Marta. Kondisi itulah yang mendorong Jeanny Komar, peternak lebah di Sukabumi, Jawa Barat, pada Januari 2010 mulai memanfaatkan propolis. Ia mengelola 1.000 koloni. Komoditas yang selama ini ia biarkan ternyata berkhasiat obat. 'Obat dari yang menciptakan manusia jauh lebih bagus daripada obat bikinan manusia,' kata dr Lutfie. (Sardi Duryatmo/Peliput: Argohartono, Nesia Artdiyasa, & Tri Susanti)

Propolis vs Kanker Payudara

Propolis vs Kanker Darah

Gudang Propolis