Apa yang terjadi bila Anda tiba-tiba terserang stroke? Taukah Anda kalau stroke kini tidak lagi didominasi oleh manula? Penyakit mematikan ini, kini dapat menyerang siapapun tanpa pandang usia. Kalangan muda yang tengah berada di puncak produktivitas pun bisa menjadi sasaran empuk serangan stroke. Apalagi perempuan masa kini yang memiliki multi tasking dan gaya hidup yang tidak sehat. Mengapa ini bisa terjadi? Dapatkan risiko serangan stroke dicegah?
Anda dapat mengurangi peluang terkena stroke dengan mengenali gejalanya dan mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup tertentu.
Kenali Stroke
Stroke adalah suatu serangan otak. Serangan ini terjadi bila pasokan darah mengalami perubahan dan jaringan otak kekurangan darah. Jika dalam waktu 4 menit sel-sel otak kekurangan zat gizi penting, maka sel-sel tersebut akan mati.
Ada dua jenis stroke yang utama :
1. Iskemik
Yaitu menumpuknya timbunan lemak yang mengandung kolesterol atau plak dalam pembuluh darah. Pertumbuhan plak ini akan membuat dinding dalam arteri menjadi kasar dan menghalangi aliran darah. Darah yang kental akan tertahan dan menggumpal sehingga pasokan oksigen ke otak menjadi lambat.
Biasanya gejala singkat yang timbul karena terganggunya pasokan darah itu disebut Transient Ischemic Attack (TIA) atau gangguan peredaran darah sesaat di otak. Sewaktu serangan terjadi, tubuh akan melepaskan enzim yang akan melarutkan gumpalan tersebut dengan cepat dan memperbaiki aliran darah.
2. Hemoragik / perdarahan
Jenis stroke ini terjadi bila salah satu pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Darah yang keluar dari pembuluh yang bocor akan mengenai sel-sel otak dan jaringan otak sehingga menimbulkan kerusakan. Meskipun serangan ini jarang terjadi dibandingkan dengan stroke iskemik, tetapi stroke ini lebih sering mematikan. Biasanya sekitar 50 persen penderitanya meninggal dunia. Pada umumnya stroke ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi), namun bisa juga disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah/aneurisma, yang terbentuk akibat faktor usia dan keturunan. Stroke yang menyerang orang muda biasanya tipe hemoragik.
Kenali Tanda-Tandanya
Bila Anda mendapati satu atau lebih tanda-tanda berikut ini, segera periksakan diri Anda ke dokter. Bisa jadi tanda-tanda ini mengisyaratkan kemungkinan terkena stroke.
- Rasa lemah dan mati rasa mendadak pada wajah, lengan dan kaki pada salah satu tubuh
- Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau penglihatan menjadi gelap dan kabur
- Mengalami kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan
- Sakit kepala yang hebat secara mendadak tanpa diketahui penyebab yang jelas dan bahkan menyebabkan terjatuh.
Dapatkah stroke dicegah?
Ada beberapa faktor kecenderungan risiko stroke tidak dapat dicegah atau dikendalikan. Namun dengan menyadari bahwa Anda memiliki risiko terkena stroke, dapat mendorong Anda mengubah gaya hidup guna mengurangi risiko tersebut.
Faktor risiko stroke yang tidak dapat dicegah
Faktor risiko yang dapat dikendalikan
- Hipertensi : sekitar 40 persen stroke disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Bila penderita secara teratur mengkonsumsi obat antihipertensi maka risiko stroke akan berkurang, apalagi jika diikuti dengan pola hidup yang sehat dan jauhi stres.
- Penyakit jantung : penderita sakit jantung lebih berisiko terkena stroke
- Diabetes: Risiko stroke pada penderita diabetes dua kali lebih besar.
- Kolesterol : Kadar kolesterol LDL (Low Density Lipprotein) dalam darah meningkatkan risiko pengerasan pembuluh nadi. Sebaliknya kadar kolesterol HDL (High Density Lipprotein) yang tinggi bersifat melindungi dan dapat mencegah terbentuknya plak di dalam pembuluh darah.
Bila Anda memiliki gaya hidup tidak sehat seperti gemar menyantap makanan berlemak dalam jumlah berlebihan, merokok, kurang berolahraga dan dekat dengan lingkungan penyebab stres, otomatis Anda lebih berisiko terserang stroke.