CUKA, yang mungkin biasa Anda gunakan sebagai dressing salad ternyata tidak hanya bermanfaat menambah rasa. Menurut para ilmuwan dari Jepang, cuka merupakan senjata terbaru dalam menurunkan berat badan. Menurut peneliti, cuka ini bekerja dengan cara mengaktifkan gen yang membantu menghancurkan lemak.
Cuka bukan hal yang baru dalam bidang pengobatan. Bahan satu ini telah lama digunakan dalam sistem pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Dan, secara perlahan, bukti medis mulai membenarkan klaim-klaim mengenai manfaat cuka tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini misalnya, penelitian telah membuktikan kalau komponen kimia utama dalam cuka, yang disebut dengan asam cuka, bisa membantu mengontrol tekanan dan gula darah.
Dalam studi terbaru ini, Peneliti Tomoo Kondo dan teman-temannya menyatakan kalau cuka juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan dan melawan obesitas. Dalam percobaannya, Kondo memberikan asam cuka atau air kepada tikus-tikus melalui sebuah pipa. Semua tikus diberikan makanan kaya lemak untuk dikonsumsi secara normal.
Studi yang rencananya akan dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry edisi 8 Juli mendatang ini menemukan, tikus-tikus yang diberikan asam cuka mengalami pertambahan lemak tubuh 10% lebih sedikit dibandingkan tikus-tikus yang tidak menerima asam cuka. Menurut para peneliti, jumlah makanan yang dikonsumsi tikus-tikus tersebut tidak terpengaruh.
"Asam cuka diyakini mengaktifkan gen-gen yang berfungsi memproduksi protein yang membantu memecah lemak," ujar peneliti seperti dikutip situs webmd. Proses seperti ini, menurut peneliti, akan mencegah pembentukan lemak di dalam tubuh. Dengan begitu, juga akan mencegah penambahan berat badan.